Sabtu, 15 Oktober 2016

Dampak Pacaran


            Kata pacaran tentunya sudah tidak asing lagi bukan??? Di tahun yang semakin maju ini pacaran menjadi hal yang biasa bagi kalangan anak muda. Tentunya setiap pasangan memiliki karakter pacaran yang berbeda. Kalau dilihat dari sisi modern, pacaran itu trend kalau gak punya pacar berarti ketinggalan jaman, bahkan ada sebutan jomblo atau bahkan Jones (Jomblo Ngenes) untuk yang tidak mempunyai pacar. Coba kalau dilihat dari sisi agama, dari sisi keburukan dan kebaikan dari sisi dapat pahala dan dosa. Apakah pacaran masih bisa dikatakan trend saat ternyata pacaran banyak menimbulkan masalah tersendiri.


Dosa Orang Pacaran 

1. Mendekati Zina (Saat Jadian)
 

 Tentu sudah tidak asing bukan dengan dalil tentang zina?? “Dan Janganlah Kamu mendekati zina karena itu merupakan perbuatan yang keji..” .
Lalu apa saja perbuatan yang mendekati zina ?? banyak, salah satunya adalah Pacaran. Memang gak semua pacaran itu zina, tapi kebanyakan zina berawal dari pacaran.
Dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran Syar’i, islam hanya mengenal ta’aruf yang itupun dilakukan saat sudah siap untuk menikah.

2. Zina (Bagi Yang Kebablasan)


Pacaran adalah perbuatan mendekati zina bukan?? Itu yang tersebut diatas. Lalu bagaimana bisa orang pacaran berbuat zina??.
Sudah banyak contohnya, di berita banyak kasus pembunuhan terhadap seorang perempuan oleh kekasihnya gara – gara hubungan intim.
            Tidak usah jauh – jauh, coba keluar lihat kesekeliling banyak para pemuda dan pemudi yang asyik bergandengan tangan, boncengan tanpa jarak, berpelukan, padahal bukan mahramnya, berduaan, bahkan ciuman. Tidak jarang ada yang dengan Pedenya mengunggah foto mesra bersama kekasih. Masih SMP lho, masih SD lho.
Sebuah ironi. Bukankah kalau berduaan yang ketiga adalah setan?? Nah Loh Setan bisa melakukan apa saja untuk membuat manusia menjadi temannya di neraka.
3.  Berbohong Kepada Orang Tua (Izin Berkencan)



“Bu..Pak.. Aku mau ke rumah teman dulu yaa,, mau belajar kelompok..”
“Iya hati – hati !!” pergi, di rumah orang tua mendo’akan anaknya, berharap banyak,
tahu – tahunya si anak pergi ke rumah teman “Spesial” kemudian berkencan. Jalan –
jalan ke alun – alun kota. Berbohong itu dosa lho, apalagi bohongnya sama orang tua.
Pasti diantara semuanya pernah melakukan itu saat tidak mendapat izin untuk pacaran. Hayooo ngaku !! mengatas namakan teman atau sekolah atau bahkan oraganisasi seperti OSIS atau Pramuka untuk berkencan, padahal teman – temannya masih menikmati tidurnya dirumah.
4.  Menyakiti Orang Lain (Saat Putus)

 


 Sekali lagi, di dunia ini tidak ada yang abadi. Yang bertemu pasti juga bisa berpisah yang jadian pasti putus juga. Ada yang karena perselingkuhan, ada yang karena sudah bosan dan masih banyak yang lain.
Dan seperti pengalaman teman – teman saya, kalau diputus pasti nangis (Bagi Perempuan) terus maki – maki mantannya, mengutuk biar dapat karma. Mengatakan bahwa si mantan telah memporak porandakan hatinya. Bukankah sesama muslim itu harus saling menyayangi?? Kenapa harus menyakiti ??.

Itu adalah dosa orang pacaran, bagi yang melakukan itu semua hati – hati. Meskipun sudah sama – sama menjaga diri, setan lebih pintar dari manusia, lebih mengetahui sampai mana batasan manusia.
Pahala Orang Pacaran
            Pacaran ada pahalanya?? Kok bisa??. Tentunya kalau ada dampak negatif pasti ada dampak positifnya.
1.      Amar Ma’ruf Nahi Munkar
 
Bagi yang pacaran dan mempunyai pacar yang perhatian dan seorang muslim, pasti pernah dong diingetin saat sholat. Ngajak sholat lewat pesan singkat. Pasti pernah dong, kalau tidak berarti memang sudah..
Mengajak sholat itu, mengajak kebaikan dan setiap mengajak kebaikan itu pasti dapat pahala.
Pernah juga dong diingetin supaya belajar yang rajin?? Belajar adalah kebaikan dan setiap kebaikan pasti diberi pahala. Asyik kan??
Tapi kenapa gak ngingetin kalau pacaran itu dosa?? Salah?? Mungkin karena setan sudah menang.

Nah itu diantaranya antara dosa dan pahala mempunyai perbandingan 4 : 1. Teman – teman semuanya termasuk yang mana?? Yang berlumur dosa 4 atau berpahala 1 atau kedua – keduanya??. Ini hanya asumsi penulis, jujur penulis juga pernah pacaran satu kali, pegangan tangan sekali tapi Dua minggu kemudian penulis milih mutusin pacar penulis. Soalnya seperti ada beban yang bertambah, ada pikiran yang tidak biasa dan penulis merasa terganggu dengan itu semua. Kalaupun suka sama seseorang penulis lebih memilih Diam.

Mohon krisannya :) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar