Kamis, 23 Juli 2015

Jubah Sang malam

Malam telah memanggil keheningannya
Siang menyuarakan keceriaannya,
Senja telah meneriakkan angannya,

Mungkin..
Malam tak lagi seperti dulu.
dimana canda pecah diantara kerlipan nakal para bintang

Mungkin.
Malam tak lagi seperti dulu,
dimana kehangatan menyelimuti segenap hati
tentang sebuah kebersamaan

Mungkin,
Malam telah meninggalkan jubahnya
hingga nyatanya hanya ada siang di dunia

Meski siang meneriakkan teriknya
hujan menjerit bersama petir

Sejatinya..
Malam adalah kebahagiaan
dan
siang adalah kesedihan

Mereka hanya berlindung pada jubahnya


Limpung, 23 Juli 201`5